Ditulis oleh Bela/Papos |
Kamis, 15 Juli 2010 00:00 |
JAYAPURA [PAPOS]- Rapat Paripurna DPR Papua dalam rangka pembahasan APBD tahun anggaran 2011, LKPJ Gubernur Papua tahun anggaran 2009 dan Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2009 serta Raperda APBD perubahan tahun anggaran 2010 yang digelar di ruang sidang DPR Papua, Rabu [14/7] pagi tanpa dihadiri Majelis Rakyat Papua [MRP]. Selain MRP, KNPI juga tidak nongol sama sekali. Alhasil kursi yang disiapkan untuk MRP kosong melompo. Biasanya setiap DPRP menggelar sidang paripurna, unsure pimpinan MRP selalu hadir. Demikian juga KNPI dengan baju kebesarannya penuh kegagahan selalu memakai jaket warna biru setiap kali DPRP menggelar momen sidang paripurna sehingga hal menimbulkan teka-teki di hati para undangan yang hadir. Demikian juga soal kehadiran anggota DPR Papua masih sangat jauh dari yang diharapkan. Dari 54 anggota DPR Papua, konon yang hadir hanya 32 orang. Sedangkan 21 orang lagi melaksanakan tugas dan urusan pribadi maupun keluarga. Sementara 1 orang lagi berhalangan tetap. Awalnya begitu dilantik para anggota dewan ini dengan penuh semangat rajin mengikuti rapat-rapat, baik rapat intern dewan maupun rapat dengan masyarakat, tetapi setelah hampir satu tahun duduk sebagai anggota dewan, rasa semangat sepertinya kian mulai pudar. Hal ini bisa dilihat dari kehadiran anggota DPRP saat mengikuti sidang Paripurna yang di gelar kemarin. Sebab dari informasi yang dihimpun Papua Pos di DPR Papua, undangan sebelumnya sudah disebarkan dan dipastikan undangan sudah diterima anggota DPRP. Hanya saja mungkin karena kesibukan masing-masing anggota dewan, sehingga mungkin saja ada anggota dewan yang belum mendapat undangan sidang Paripurna. Lantas yang menjadi pertanyaan, apakah selama satu bulan penuh agenda sidang berjalan. Para wakil rakyat kita yang terhormat ini bisa selalu hadir mengikuti sidang. Agenda yang cukup padat ini dipastikan memerlukan tenaga yang energik dari para anggota dewan. Yang lebih penting lagi apapun keputusan dari DPRP ini hendaknya selalu berpihak kepada rakyat, bukan kepada penguasa. Seperti yang disampaikan Gubernur Papua dalam pidato pengantar LKPJ, kemarin bahwa saat ini rakyat Papua bukan lagi sebagai objek pembangunan, tetapi masyarakat Papua kini sudah menjadi pelaku-pelaku utama pembangunan di Papua. Usai Gubernur membacakan pidato pengantarnya, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan LKPJ Gubernur kepada ketua DPRP yang diterima oleh ketua DPR Papua, John Ibo, MM didamping wakil ketua DPRP, Yunus Wonda, Komarudin Watubun, SH dan Yop Kogoya, M.Si. Saat penyerahan LKPJ ini, Gubernurpun Papua Barnabas Suebu, SH dan ketua DPRP John Ibo, MM bersalaman kemudian saling berpelukan dan saling berbisik-bisikan. Keakraban seperti ini hendaknya diikuti oleh eksekutif lain dan legislatif dalam rangka meningkatkan semangat membangun Papua menuju masyarakat yang lebih sejahtera. [bela] |
0 komentar to "Sidang Paripurna Tanpa Kehadiran MRP"