Tak terasa 8 tahun sudah kematian Ketua Dewan Presidium Papua (DPP) Dortheys Hiyo Eluay. Kematian yang begitu kontroversial ini memang menyisakan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat Papua. Apa saja yang bakal dilakukan masyarakat dalam peringatan kematian Theys 12 November besok?
Oleh Jimmy fitowin
WAKTU rasanya terus bergulir, Tak terasa 8 tahun sudah kematian tokoh Papua Theys H.Eluay. Kenangan akan Theys memang tidak akan pernah hilang dari hati dan pikiran masyarakat Papua. Masyarakat kini hanya bisa mengenang perjuangan yang dilakukan oleh pria yang erat dengan sapaan Bapa Theys ini.
Sebagai bentuk rasa penghormatan, setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai hari pelanggaran HAM bangsa Papua. Hal itu seperti dikatakan Ketua Dewan adat Papua Forkorus Yaboisembut S.Pd saat ditemui Selasa (10/11) di kediamannya.
Karena menurut Forkorus penculikan dan pembunuhan yang dilakukan terhadap almarhum Theys terjadi di dalam kota dan di alam reformasi. Ironisnya lagi pelaku pembunuhan tidak jelas dihukum secara serius atau tidak, sehingga pantaslah kejadian ini patut dikatakan sebagai pelanggaran HAM terberat dan akan selalu menjadi simbol pelanggaran HAM yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap bangsa Papua yang akan diperingati sepanjang masa.
“Pembunuhan ini terjadi di alam reformasi dan di dalam kota, sehingga patut kita katakan sebagai perlanggaran HAM berat, dan sudah wajib orang Papua memperingatinya setiap melewati masa moment tersebut,” Forkorus.
Menurut Forkorus memang kematian almh Theys pada 10 November, namun alasan disepakati peringatannya pada 12 november karena pada 12 November tahun 2000 pula, atas izin almarhum saat itu beberapa tokoh Papua mendeklarasikan nama Irian Jaya menjadi nama Papua, serta pengibaran bendera merah putih setiap tanggal 1 Desember di seluruh tanah Papua dan langsung mendapat restu positif dari mantan prsiden Abdulrahman Wahid.
Sementara peringatan hari pelanggaran HAM bangsa Papua
saat ini direncanakan akan dilakukan di Helebhei Obhee (Pendopo Theys, Sentani, juga rencananya akan melakukan ziarah ke makam Theys, yang dikoordinir oleh Dewan Adat Papua (DAP). Peringatan kematian Theys itu sendiri rencananya akan diawali dengan rangkaian ibadah, oleh segenap peserta yang hadir nanti.
Sementara dari pihak keluarga Boy Eluay yang merupakan Anak sulung almh Theys mengatakan kalau sebenarnya dari peristiwa 8 tahun silam itu telah meninggalkan noda yang sangat besar sekali bagi seluruh Anak-anak Adat Sentani dan sulit untuk terlupakan. “Sebagai anak Adat Sentani saya menganggap peristiwa itu sebagai salah satu noda yang amat besar dan sulit terlupakan oleh kami”, ungkapnya.
Ketika dikomentari terkait kegiatan 1 Desember, Forkorus mengatakan kalau pada saat itu tetap akan ada kegiatan, namun hanya sebatas ibadah. “1 Desember tetap ada kegiatan dan kemungkinan kita hanya ibadah,” jelasnya. Karena menurut forkorus hanya hewan saja yang bisa melupakan masa lalunya. (*)
Home � � Hanya Hewan yang Bisa Melupakan Masa Lalunya
Hanya Hewan yang Bisa Melupakan Masa Lalunya
Posted by yanduwone on 11/11/2009 03:20:00 AM // 0 comments
0 komentar to "Hanya Hewan yang Bisa Melupakan Masa Lalunya"