Image by xyzpdqfoo via Flickr
Ditulis oleh Frans/Papos |
Sabtu, 14 Agustus 2010 00:00 |
“Saya juga baru menerima sms atau pesan singkat dari Ketua Majelis Muslim Papua yang memberikan selamat atas pembangunan Patung Kristus Yesus sebagai symbol persaudaraan dan kedamaian.” Berikut laporannya. Pembangunan Patung Kristus Yesus setinggi kurang lebih 17 meter itu merupakan dambaan masyarakat di wilayah Selatan Papua dan tidak hanya dari yang beragama Katolik, tetapi juga umat lain sebagai cerminan bahwa Tanah Anim Ha adalah Gerbang Hati Yesus yang telah dicetuskan oleh sosok Johanes Gluba Gebze. Beliau memiliki ide sangat cemerlang dan harus diberikan suatu apresiasi dan ucapan terimakasih setinggi-tingginya.Patung Kristus Yesus ini juga sebagai wujud dari apa yang digaungkan selama ini yakni Izakod Bkai-Izakod Kai atau satu hati-Satu Tujuan. Sementara Ketua Panitia Pembangunan Patung Kristus Yesus, Pastor Alo Batmanik, MSC yang ditemui sejumlah wartawan di sela-sela kesibukannya di lokasi kegiatan mengungkapkan, panitia telah mempersiapkan segala sesuatu termasuk juga undangan sekitar 600 orang yang akan menghadiri peletakan batu pertama. Selain umat Katolik di Dekenat Merauke, juga diundang tiga bupati bersama Ketua DPRD di Kabupaten Boven Digoel, Mappi dan Asmat. Untuk kegiatan peletakan batu pertama akan dilakukan oleh unsur dari pemerintah yakni Bupati Merauke, Drs. Johanes Gluba Gebze, Keuskupan oleh Uskup Agung Merauke, Mgr Nikolaus Seputra, MSC serta tokoh masyarakat yang telah ditunjuk. Sedangkan besarnya anggaran, demikian Pastor Alo, diperkirakan sekitar Rp 15 milyar. Total dana tersebut, tidak hanya pembangunan patung di sekitar Bandara Mopah, tetapi juga di Kampung Urumb dengan ketinggian mencapai 70 meter. Tetapi bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap terutama diselesaikan yang ada di sekitar Bandara Mopah. Nanti sisa dana yang ada baru bisa dimanfaatkan untuk pembangunan patung di Urum. Rencana pembangunan patung ini akan selesai sekitar Bulan Desember 2010. Ditambahkan, awalnya rencana pembangunan patung yang satu dilaksanakan di sekitar Pelabuhan Merauke. Hanya saja ada persoalan tentang tanah sehingga dialihkan ke Urum. “Kita sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Hanya saja, tidak ada kesepakatan bersama sehingga dialihkan ke Kampung urum dan masyarakat setempat telah siap menghibahkan lahan mereka,” ungkap Pastor Alo. Vikjen Keuskupan Agung Merauke, Pastor Miller Senduk mengungkapkan, bagi umat Katolik, Patung Kristus Yesus adalah untuk memancarkan nilai-nilai kekudusan seperti hidup dalam suatu kedamaian, persatuan dan persaudaraan dengan sesama. Dengan demikian, patung ini sekaligus untuk menyatukan agama Katolik yang diterima leluhur dengan kebudayaan mereka serta gereja. Dijelaskan, patung Kristus Yesus ini menjadi milik setiap orang yang hidup di Tanah Anim Ha. Bahwa 105 tahun Hati Kudus Yesus telah melindungi tanah ini dan dengan hadirnya patung tersebut menunjukkan suatu kekhasan daerah dan bisa diterima tua-tua Marind. “Saya juga baru menerima pesan singkat atau SMS Ketua Majelis Muslim Papua yang memberikan ucapan selamat atas peletakan pertama pembangunan Patung Kristus Yesus sebagai symbol kedamaian dan persaudaraan. Jadi, patung tersebut tidak semata-mata bagi umat Katolik saja, tetapi sebagai wujud dari Izakod Bekai-Izakod Kai atau satu hati-Satu Tujuan,” ujarnya. [***] http://www.papuapos.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4746:patung-kristus-yesus-symbol-izakod-bekai-izakod-kai&catid=1:berita-utama |
0 komentar to "Patung Kristus Yesus, Symbol Izakod Bekai-Izakod Kai"