TRIK POLITIK DI KABUPATEN LANNY JAYA “HANGAT”
Trik politik mewarnai pemilihan Bupati definitf kabupaten Lanny Jaya. Penetapan Jadwal pilkada Lanny Jaya belum klir sampai hari ini, tetapi suhu politik para kandidat sedikit memanas di wilayah itu.
Pergantian kepala-kepala distrik dan pergantian beberap SKPD oleh Sekda Lanny Jaya merupakan trik politik dalam membangun simpati rakyat maupun para pemain politik di wilayah ini. Pergantian ini mendapat sorotan tajam oleh masyarakat dan juga pemerintah Provinsi Papua. Karena pergantian kepala-kepala distrik maupun pimpinan SKPD dinilai catat hokum alias aturan yang berlaku dalam pemerintahan. Sekda sama sekali tidak mempunyai kewenangan dalam pelantikan pejabat baru, yang berhak adalah Bupati Karateker atau Bupati Definitive.
Sementara itu banyak kandidat yang dinilai oleh masyarakat tidak mempunyai kapablitas untuk menjadi Bupati karena tersangkut isu korupsi, cacat moral dalam konteks janji-janji politik yang tidak pernah ditepati, hal ini mengindikasikan bahwa beberapa calon bisa mundur seketiak sebelum pesta demokrasi pilkada di wilayah ini dilakukan.
Sementara itu juga dalam kepemimpinan Bupati Karateker tida bekerja maksimal sesuai harapan masyarakat atau pun pemberi daerah otonomi baru (pemerintah pusat). Karena empat hal pokok dalam pembangunan yaitu pembangunan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat dan infrastruktur tidak berjalan maksimal, dalam hal ini masyarakat terus mengelu dengan kondisi yang ada.
Berharap agar Bupati Karateker yang baru akan dilantik dalam waktu dekat ini dapat mengubah imit yang kurang baik itu.
Pare L.Wenda
Penulis adalah anak kelahiran Lanny Jaya
Saat ini sedang menempu Program S2 Perdamaian dan Resolusi Konflik pada UGM-Yogyakarta.
Koordinator Pusat Kajian Politik & HAM Lembaga Intelektual Tanah Papua (LITP)
Pemilukada di lanijaya tidak akan berjalan mulus selama KPU tidak menunjukan sikap disiplin, indefensi dan tegas. saat ini KPU di sinyalir sedang di kemudi oleh oknum tertentu dengan kepentingan tertentu pula, padahal jik dilihat semua calon kandidate adalah putra terbaik lanijaya dan juga anak2 Gereja Baptis. benar2 sangat disayangkan pembelajaran politik seperti ini padahal ini merupakan pemilukada pertama di kabupaten Lanijaya, kami berharap sikap2 seperti ini harus dirubah, agar pembelajaran politik kedepan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.___daloswanena___