Saturday, 04 September 2010 21:12
“Seluruh wilayah Kabupaten Asmat itu daerah rawa, sulit dijangkau. Jika buat usaha di sana harus dikaji dengan baik,” ujarnya, Jumat (3/9)
Kabupaten Asmat sebagai daerah rawa ternyata tidak menyurutkan semangat investor dari luar Papua untuk berinvestasi di sana.
Bupati Asmat, Yuventius Biakai, akhir Agustus kemarin mengatakan, para Investor asing akan membantu mendanai sejumlah program pemerintah, termasuk menjual minyak bumi dan gas alam yang diproduksi.
Namun bagi Erna, sejauh itu bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat adat Asmat dan tidak bertentangan dengan mereka, tidak menjadi soal.
“Saya mendukung jika ada yang dukung. Tetapi persoalannya masyarakat adat menentangnya. Oleh karena itu, pemerintah harus sadar untuk menjadi mediator dalam berdialog dengan masyarakat dan investor,” ujar Erna.
Blok West Salawati seluas 4.826 km2 dan Blok Asmat 14.700 km2 ditargetkan sebagai pusat eksplorasi minyak dan gas di wilayah Papua.
Blok Asmat tadinya dikelola oleh PT Indonesia Papua Petroleum (IPP) melalui kontrak dengan pemerintah tujuh tahun silam. Sementara Blok West Salawati dipegang oleh Pearl Energy Pte Ltd. (Timo Marten)
0 komentar to "MRP Warning Investor di Asmat"